Oleh : Syafiudin
Kepulauan Kangean adalah tanah kita bersama. Ia bukan milik segelintir orang yang merasa paling paham tentang migas, bukan pula milik kelompok tertentu yang menutup pintu terhadap setiap upaya pembangunan. Kangean adalah rumah besar kita, yang harus kita jaga, kita rawat, dan kita majukan bersama.
Sumber daya alam yang terkandung di dalam perut bumi Kangean adalah anugerah. Anugerah itu tidak boleh dibiarkan tidur, apalagi disia-siakan. Kita perlu mengelolanya secara arif, dengan aturan yang benar, serta keberpihakan pada masyarakat. Eksplorasi adalah langkah awal untuk mengetahui potensi. Menolak eksplorasi, sama artinya menolak peluang bagi Kangean untuk bergerak maju.
Bijak bukan berarti menutup diri, tapi membuka hati untuk melihat bahwa kemajuan tidak mungkin hadir tanpa keberanian mengambil langkah. Seismik bukanlah ancaman, melainkan jendela awal untuk melihat apa yang bisa dimanfaatkan demi kesejahteraan masyarakat.
Mari kita saling merangkul, bukan saling menuding. Mari kita berikhtiar, bukan berprasangka. Kepulauan Kangean tidak akan maju hanya dengan kata “tidak”, tetapi dengan keberanian berkata “ayo bersama kita kelola, agar manfaatnya kembali pada masyarakat kita.”
Kita semua memiliki cinta yang sama pada Kangean. Maka janganlah cinta itu membuat kita egois, tapi jadikan ia energi yang mempersatukan langkah untuk masa depan yang lebih baik.
