SUMENEP, jurnalsekilas.com – Di Kangean, khususnya di Kecamatan Sapeken, Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), diduga dijalankan secara serampangan alias tidak profesional.
Baca juga : Mutu Pendidikan Di Kepulauan Terancam, Lembaga Pendidikan Hanya berlomba-lomba untuk mendapatkan BOS besar
BOS, idealnya dikelola secara mandiri, transparan dan akuntabel dengan melibatkan dewan guru dan satu unsur dari masyarakat di luar komite sekolah. Dipantau oleh Kepala Sekolah (Kepsek) dan Ketua Komite, semuanya ini disebut tim.
Di Sapeken, tidak jelas tim BOS ini. Dari sisi transparansi, tim BOS diduga tidak transparan sebab tidak ada pengumuman, publikasi yang sifatnya informatif kepada warga masyakarat.
Selain itu, ada dugaan penggelembungan jumlah siswa sampai 10 kali lipat dari jumlah murid yang sebenarnya.
Seorang pengurus yayasan yang minta disembunyikan identitasnya, ada sekitar 70 persen lembaga pendidikan yang bersikap curang dengan menggelembungkan siswa di Sapeken. Ada sekolah mempunyai siswa hanya 19 orang riilnya, tapi di data bisa sampai 100 orang.
Berdasarkan penjelasan AD, di Kepulauan Sapeken banyak sekolah berdiri tapi siswanya kurang dari 10 siswa tapi di laporan bisa lebih dari 100 siswa.
“Sungguh aneh memang, tapi ini kenyataan yang terjadi”. Lirihnya.
Imam Jauhari; pengawas sekolah SMP, saat dikonfirmasi via Whats App, menyatakan hal itu tidak benar dan itu fitnah. Ditanya apakah pernah ke Sapeken, ia tidak secara tegas menjawabnya, ia hanya menyuruh lihat buku tamu.
Begitu ditanya adanya pengakuan dari lembaga dan LSM tentang kebenaran informasi tersebut, Imam Jauhari balik menyuruh konfirmasi kepada Dinas sambil memposting mobil yang dikendarai, memberikan isyarat kalau sedang dalam perjalanan.
Sementara Jalil selaku pengawas MTS, hingga berita ini dinaikkan belum merespon.
H.D.SULTAN, Tokoh Kepulauan, jika ini benar, maka layak dilaporkan kepada penegak hukum. Dalam waktu dekat, saya akan membentuk tim advokasi untuk monitoring guna memastikan keakuratan informasi tersebut.
Bila data valid, H. Daeng, sapaan akrabnya H. Daeng sultan, jika itu benar, berjanji akan membawa kasus ini ke ranah hukum.