PC NU Kangean membidas tegas Tindakan Kekerasan Seksual terhadap Anak dalam bentuk apapun*

PC NU Kangean membidas tegas Tindakan Kekerasan Seksual terhadap Anak dalam bentuk apapun*
KH.MUJTABA ( Ketua PC NU Kangean )

Kangean – Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kangean menyampaikan sikap tegas memerangi segala bentuk kekerasan seksual terhadap anak, khususnya yang terjadi di lingkungan lembaga pendidikan islam.
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Ketua Tanfidziyah PC NU Kangean, KH. Mujtaba Adhim, S.H., M.H., menyikapi kasus kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh seorang oknum ustadz berinisial SN.

“Kita terlahir kedunia ini bukan sebuah kebetulan, tapi kehendak Tuhan yang mengemban tugas amar ma’ruf nahi mungkar. Karenanya tidak ada toleransi sedikit pun terhadap pelaku kekerasan seksual, terlebih jika korbannya adalah anak didik yang seharusnya mendapatkan perlindungan dan bimbingan dalam menuntut ilmu agar menjadi generasi yang berkualitas, ” ujar KH. Mujtaba Adhim yang akrab disapa Kiai Taba.

Beliau juga menekankan agar aparat penegak hukum, terutama Kepolisian Sektor (Polsek) Kangean, dapat mengusut tuntas kasus ini tanpa memberi ruang bagi pelaku untuk menghindari proses hukum.

“Kami berharap tidak ada celah hukum yang memungkinkan pelaku untuk lolos dari jerat hukum atau melarikan diri. Penanganan yang serius dan profesional dari kepolisian hingga aparat peradilan sangat kami harapkan,” imbuhnya.

PC NU Kangean turut meminta agar proses penegakan hukum dilakukan secara maksimal, mulai dari tahap penyidikan di kepolisian, proses di kejaksaan, hingga persidangan di pengadilan. Hukuman yang dijatuhkan, menurut Kiai Taba, harus mencerminkan keadilan serta memberi efek jera bagi pelaku dan pihak-pihak yang berpikiran serupa.

“Perbuatan yang dilakukan oleh oknum ustadz SN tidak hanya merupakan kejahatan terhadap individu, tetapi juga telah mencoreng nama baik lembaga pendidikan islam dan melecehkan nilai-nilai ajaran Islam yang suci. Penggunaan simbol-simbol agama sebagai tameng untuk kejahatan adalah bentuk manipulasi yang sangat berbahaya,” tegasnya.

Beliau berharap ” kepada para tokoh agama, pemuda dan masyarakat ikut mengawal kasus ini secara proporsional, mencerahkan dan mendewasakan ummat untuk memilah sebuah persoalan agar tidak betindak main hakim sendiri.
Yakinlah dengan terkuaknya kasus ini pasti ada hikmah yang cukup besar bagi kita semua, insyaAllah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *