Sumenep, Jurnalsekilas.com – Persoalan menejemen PT. Sumekar Line yang disorot oleh Masyarakat Pengamat Percepatan Pembangunan Sumenep (MP3S) terutama mengenai gaji karyawan PT. Sumekar Line yang sejak lima bulan terakhir tak menerima upah kerja membuat PT. Sumekar Line kelabakan mencari pinjaman yang akan terus menjadi beban piutang sementara pemasukan dianggap nihil dikarenakan tiga kapal yang dikelolah mangkrak.
Ketua MP3S, Muhsanan mendatangi kantor PT. Sumekar Line pada pukul 04.03 WIB, Jum’at ditemui oleh humas PT. Sumekar Line Eko wahyudi. Muhsanan menanyakan prihal keberadaan PT. Sumekar Line yang tidak mampu membayar gaji.

Eko menjelaskan “Saat ini keberadaan keuangan PT. Sumekar Line dalam keadaan minus semua yang dilaut dan didarat tidak menerima gaji,” jelas Eko.
Eko juga menjelaskan langkah yang diambil oleh PT. Sumekar Line mecari bantuan mulai dari pemerintah daerah sampai ke pusat untuk mendapatkan subsidi termasuk kami mencari pinjaman ke BPRS.
Dalam kesempatan ini Muhsanan berpendapat bahwa “PT. Sumekar Line tak mampu mengatisipasi keadaan keuangan dan menejemennya sangat buruk, seharusnya perusahan ini ditutup atau buyar karena terus menjadi beban.”
Sementara anggota DPRD Kabupaten Sumenep Ramzi berpanadangan “kalau sudah tidak mampu ya harus ditutup bukan diganti dereksinya, kalau hanya ganti dereksi nanti akan terulang kembali tutup saja gantikan dengan pihak swasta yang mampu menyediakan kapal untuk berlayar antar pulau di Kabupaten Sumenep kasihkan ke pihak lain,” jelas Ramzi. (nis)
Respon (1)